081332742070
Tradisi Buwuh di Jawa

Tradisi Buwuh di Jawa

Pengertian tradisi buwuh

Tradisi buwuh adalah tradisi masyarakat Jawa untuk saling menyumbang (berupa uang, barang, atau jasa) kepada keluarga yang sedang mengadakan hajatan seperti pernikahan atau khitanan. Tujuan utamanya adalah untuk mempererat silaturahmi, meringankan beban biaya, dan menunjukkan rasa syukur, dengan harapan sumbangan akan dibalas di kemudian hari. 

Asal - muasal tradisi

Tradisi buwuh berawal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang saling tolong-menolong untuk membantu meringankan beban biaya acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan. Asal muasalnya didasari semangat gotong royong dan silaturahmi. Awalnya, buwuh berupa bahan makanan pokok seperti beras, gula, atau minyak goreng, namun seiring perkembangan zaman berubah menjadi uang tunai atau barang. 

Dampak tradisi di era modern

Inklusi keuangan dan hutang - piutang, Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2023, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan adalah 2,19%. Nilai NPL ini menunjukkan bahwa dari seluruh nilai kredit/pembiayaan yang disalurkan ke bank umum, sekitar 2,19% yang pembayarannya macet atau bermasalah. di kutip dari https://prasetya.ub.ac.id

tradisi ini juga dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu beban finansial, potensi kesenjangan sosial, dan tekanan hutang - piutang untuk saling membalas sumbangan yang bisa membebani, seperti dikutip dari beberapa artikel, researchgate.net, dan Good News From Indonesia.

Kesimpulan

Dari urutan awal mula tradisi ini muncul sampai era modern saat ini, dapat di simpulkan bahwa tradisi buwuh ini merupakan warisan budaya yang pada awalnya adalah mempunyai nilai luhur yang tinggi dan sangat positif, namun seiring perkembangan jaman tradisi ini telah mengalami pergeseran nilai yang sangat signifikan, dan oleh karenanya patut untuk dipertimbangkan kembali apakah layak untuk di lestarikan, di hilangkan atau di kembalikan pada nilai - nilai luhur sesuai awal mula tradisi ini ada.

Share This

Comments